mid day sun day

mid day sun day

Wednesday, September 26, 2012

home maker

Wednesday, September 26, 2012
ada orang yang menulis di titik terendahnya. ada orang yang menulis di titik tertingginya. tk, mungkin adalah yang menulis saat berada diantaranya.
sebenarnya tk selalu menulis saat berada di titik terendah, tapi hal itu menjadi sangat negatif dan tidak tampak sebagai sesuatu yg layak diingat. ummm, mungkin dulu waktu sebelum 20, ketika kegilaan kadang masih bisa keliatan brilian, tp skrg, hmmm i need all the positivity i could possibly have :p ...jadi tulisan2 di titik terendah itu, kebanyakan untuk dihilangkan.
Dan di titik tertinggi... tentu sangat memforsir diri untuk menulis. tapi biasanya terlalu sibuk, dan tulisannya nggak lebih dr sekedar memo :p so here i am.

di area antara. ingin menuliskan yang rendah. ingin menguraikan yg tinggi ^^ seringnya sedang kecapekan. ingin menjadi jujur. secara benar.

hmmmm... jd gini... bisa dibilang sekarang ini, jadwal berantem sama fufa jelek itu nyaris tiap 2 minggu sekali -___-' sekitar itulah. it seems so hard to survive a month without it. dan coba apa, itu bahkan sdh lebih baik drpd sekitar tahun lalu. gini ni siklusnya. hari ke 1 berantem, 2 dingin, 3 salah satu mencoba ngadem, 4 berdua mencoba ngadem, 5 kalem, 6 recovery, 7-14 getting better, from zero to hero, great times altogether... dan kemudian tanpa ada apa2, tiba2 dtg lg hari ke 1 -____-"
heheheh... tampak lucu ya, tapi nggak deh. selalu ada kekhawatiran kalo ada sisa-sisa kejahatan, sisa-sisa kesalahan, sisa-sisa sakit hati, atau sisa-sisa apapun yg bisa menjerumuskan. we, or at least me... i dont know if one day i could ever be used to it... in any way, a fight seems will never be familiar to me. but maybe in the contrary, ...i like it having ones. bukannya apa, nikahan tanpa ada berantem, itu juga tdk normal... its just, i hope we could survive through them all. the fightings, the hurtings, the thoughts, the anythings... its scarry. so much scarry...
kadang tk berpikir kalau-kalau sampai ada yg diantara kita berdua sampai pada limit capek masing2. hmm... adakah itu...*knock on wood. i mean, i believe we love each other, i trust him is a good smart person, and a responsible husband and father. sabar dan ikhlas emang pe-er nya. in times, i gotta learn   to trust that shit happens and it doesnt mean that i dont belong. its not that i have to let go. but its how i have to hold on and make it good. then leave the rest of it. and for those everything, there always be a chance, even just the slightest, for us to survive, happily.
i always have to remember the day when i see clearly how God put us together, for a reason, a good one. yes, there was that day when i look at to the black sky above His house, and he seems so near, and chuckled. im glad i had that moment. i know it gonna be useful, having the faith of us. that its the right thing to be. jadi begitulah kira2, kalau dari perspektif tk, bisa menulis begini sambil sebel, sedih, kuatir, tapi mulai tenang itu, artinya kira2 ada di siklus hari ke 3 atau 4 :p

this is aint so positive. why do i write it?

cuma untuk mengingatkan ^^ kalau ini udah bolak-balik terjadi. dan setelah diuraikan jd terasa agak normal. biasa saja. pada kenyataannya masih punya banyak untuk disyukuri. termasuk untuk mensyukuri bahwa berantem hari ke3 meski masih nyinyir2an, tp udh bisa ketawa bareng hari ini. mungkin masih ketawa yg diusahakan. tapi artinya ada usaha, dan jelas nggak cuma sendirian aja. somewhere there, hes also trying to do good, surviving us.  nggak peduli di hari ke1 bawaannya mau kabur ajah :p its a positive thing, i think.
juga untuk mengingatkan... kalau ini udah terjadi berbulan-bulan, dan betapapun jeleknya perasaan dan pemikiran yg  pernah lewat ataupun tinggal tetap... pada intinya, ternyata nggak ada yg berubah dari tk. nggak sedikitpun terpikir menyesal atau tidak puas, menginginkan yg selain ini. marah, sakit hati, sedih, sebel, jelas ada. rekaman peristiwa juga ada. lebih dari itu, tk tau nggak mungkin tk merasakan itu sendirian aja. Bahkan pada saat terburuknya, tk tau orientasi fufa jelek itu, lebih dari tk tau orientasi tk sendiri, lebih dari penjelasan dia atas orientasinya. meskipun yang akan tk pegang adalah penjelasannya aja :p i know it always there. the love, goodness, wise person inside of him. all within integrity. dengan begitu tk tau bahwa tk jg harus bertahan. karena pada satu titik tk sadar bahwa kita masih memperjuangkan hal yang sama.
i may whine, but i should let alone feelings to move on. i just hope he could stand me whining, and asking, in confuse, and take times to understand :p as i hope i could stand him being distant in times, tricky, and doing such a oh-please-network -___-" ...i hope we'll always eachother's back, and front. ah and maybe working out the unpleasant trait day by day would be helpful.... well, lately he told me to ask things in detail when praying, so there they are... :p

i found myself still loving him to the core, knowing that he's a great husband for me and super father for my kid, wanting to be with him like forever, working a warm good home for him and kiddo, be happy altogether. that what i should remember myself.


mid day sun day © 2014